“Anak-anak ayo buka jendela pengetahuan”
Pernah terbayang, sekolah dengan murid yang dapat dihitung
dengan jari-jari kecilmu. Sekolah dengan seorang guru yang keberadaannya
mendapat penolakan dari orang-orang di sekitarnya. Kehadiran Tumirah di Pesanggrahan menjadi cahaya bagi
sebagian masyarakat yang ada di sana. Tidak sedikit yang menolak kehadirannya.
Wanita cerdas dari Desa Serabi, tidak hanya menjadi guru untuk anak-anak di
desa ini, tetapi sahabat berbagi.
Anak-anak belum saatnya bekerja. Mereka seharusnya menikmati
masa kecil mereka, bermain dan belajar. Tumirah yang tulus mengajar, iklas
tanpa mengharap gaji, berjuang keras mengubah pola pikir masyarakat tentang
pendidikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar