Selasa, 09 September 2014

SERPIHAN HATI – Risty Nandaditya



Persahabatan yang luar biasa, Villa dan Rahma. Sejak kecil bersama hingga tumbuh menjadi gadis-gadis yang cantik jelita. Kebersamaan mereka  hampir di setiap waktu, membuat mereka seperti anak kembar.  Sayang, kebersamaan itu mulai pudar sejak kehadiran Dimas.

Apa yang akan kamu lakukan ketika orang yang kamu cintai, mencintai sahabatmu sendiri? Akankah kamu akan merelakan mereka bahagia di tengah kegalauan hatimu?

Ikhlas ... kata mudah untuk dikatakan, tetapi sulit dilakukan. Begitulah yang terjadi pada Villa. Seseorang yang benar-benar dia cintai, Dimas, mencintai sahabatnya sendiri, Rahma. Kebayang nggak sih kalau jadi Villa?

Sejak Dimas dan Rahma jadian, Villa berubah. Dia mulai mengubah dirinya, dari penampilan hingga sikapnya pada orang-orang terdekatnya, termasuk Rahma. Villa seperti serpihan hati yang hilang dalam kehidupan Rahma dan Dimas adalah serpihan hati yang hilang dalam hidup Villa. Sayang covernya kurang menarik dan endingnya juga kurang pas. Tapi, ceritanya seolah nyata. Penulisnya berbakat buat bisa bawa pembaca seakan ada di antara napas mereka :)


NADA TANPA KATA - Mira



Kasih sayang ibu memang nggak ada batasnya. Semakin aku baca, semakin kebayang wajah mama yang lagi ldr sama anak-anaknya. Resah, gundah, galau, risau. Yah... apapun itu yang jelas mama pasti lagi ngebayangin wajah anak-anaknya. Sedikit rasa khawatir bercampur gelisah :)

Arista, wanita yang hebat dan luar biasa! Wanita ini tegar banget buat ngejalanin amanah Tuhan. Hidup sendiri sebagai single parent menghidupi anak autis tidak membuat Arista patah semangat. Bahkan, Arista lebih kuat hingga akhirnya Alex, anaknya, berhasil menjadi fotografer handal yang terkenal di kancah dunia.
Buku ini nggak hanya cerita tentang ketegaran Arista, tetapi juga kesetiaan Alex pada Adelana. Bahkan ketika Alex menemukan wanita cantik eksotis dari Kenya, dia masih setia menaruh hatinya pada Adelana.  “Hidup sekali, jatuh cinta pun satu kali (Alex)"


SUJUDILAH CINTAMU – Zaenal Fanani



“Cinta itu tak ubahnya seperti kabut. Ia bisa dipandang tetapi tidak mudah menyentuhnya. Ia hanya bisa ditempakan di tempat bening yang ditutup rapat dan wadah itu adalah sebuah hati yang jernih. Sebuah hati yang jauh dari prasangka. Sebuah hati yang bisa mengerti keadaan dan suasana.”

Cinta, hadir pada waktu dan ruang yang tak pernah kita kira sebelumnya. Cinta hadir pada orang yang tak terduga. Sulit melupakan, apalagi merelakan kepergiannya.

“Percayalah, Allah telah menggariskan pertemuan kita. Dan kita yakin, kehadiran hari-hari di depan akan meletakan kita pada suasana yang lebih baik. Bilamana saatnya tiba kelak, kau dan aku akan bertemu kembali. Biarlah esok kita mempersiapkan diri kita masing-masing menyambut kehadiran sebuah hari yang kita nantikan.” 

Kehadiran Halimah, mahasiswa dari salah satu universitas di Yogyakarta, di desa terpencil dan terojok jauh dari peradaban, membuat mereka bertemu. Salman dan Halimah. Berasal dari latar belakang yang berbeda, membuat gejolak di kehidupan mereka. Salman, seorang yatim piatu yang tumbuh dengan orang tua asuh. Dia beranjak dewasa menjadi nelayan di desa kecil yang hidup dengan mitos-mitos turun menurun. Sedangkan Halimah, gadis kelahiran Kalimantan yang berasal dari keluarga yang berada.

Sebenarnya nggak bisa menerka-nerka ending ceritanya. Terputus, menggantung. Aku nggak tahu apakah penulis sengaja buat pembaca penasaran atau buku ini masih ada lanjutanya. Buku ini bagus sih, hanya aja bahasanya rada berat. Banyak kata-kata manis yang bisa disimpan dalam hati :)



SEPENGGAL BULAN – Zaenal Fanani



“Anak-anak ayo buka jendela pengetahuan”

Pernah terbayang, sekolah dengan murid yang dapat dihitung dengan jari-jari kecilmu. Sekolah dengan seorang guru yang keberadaannya mendapat penolakan dari orang-orang di sekitarnya. Kehadiran Tumirah di Pesanggrahan menjadi cahaya bagi sebagian masyarakat yang ada di sana. Tidak sedikit yang menolak kehadirannya. Wanita cerdas dari Desa Serabi, tidak hanya menjadi guru untuk anak-anak di desa ini, tetapi sahabat berbagi. 

Anak-anak belum saatnya bekerja. Mereka seharusnya menikmati masa kecil mereka, bermain dan belajar. Tumirah yang tulus mengajar, iklas tanpa mengharap gaji, berjuang keras mengubah pola pikir masyarakat tentang pendidikan. 

Penulis cerita ini kreatif. Flashback dengan alur snowball yang beruntun.   bahasanya rada susah dimengerti. Overall, buku ini bagus buat di baca. Recommended, terutama buat calon-calon guru muda. Banyak pelajaran yang bisa diambil hikmahnya. Keikhlasan, kesabaran, dan ketulusan :)

Minggu, 07 September 2014

REMBULAN TENGGELAM DI WAJAHMU - Tere Liye

 

Tenggelam dalam dunia imajinasi menjadi seorang pengemen kecil, berandalan yang tumbuh remaja, hingga kakek tua yang menghabiskan hari-harinya dalam bayang-bayang masa lalu. Begitu yang aku rasakan ketika membuka lembaran demi lembaran dibuku ini. Bisa dibilang penulisnya awesome! cerdas! Berhasil membawa aku dalam dunia imajinasi yang semakin dalam. Membayangkan satu per satu gerak sang tokoh, terutama tokoh utamanya Reyhan. Penulis berhasil membuat aku seakan berada diposisi Reyhan, anak kecil yang tumbuh di panti asuhan yang kejam, melewati hari-harinya dengan penuh konflik dan keberuntungan-keberuntungan, hingga mengakhiri kematiannya dengan lima pertanyaan besar dalam hidupnya. Kekejaman selama Reyhan di panti, membuatnya selalu bertanya-tanya tentang keadilan hidup ini. 

"Kenapa aku harus menghabiskan masa kanak-kanakku di tempat itu. Kenapa panti asuhan yang menyebalkan itu. Kenapa tidak ditempat lain."

Kita tidak bisa memilih di mana kita di lahirkan, di mana kita dibesarkan,  di mana kita menemukan orang-orang yang menyayangi kita dan orang-orang yang membenci kita, hingga di mana kita akan mati.

Penulis berhasil menyelipkan pesan-pesan manis di antara kisah tragis sang tokoh utama. Perjuangan, kesetiaan, dan pengorbanan. Kejutan-kejutan tak terduga, bisa membuat pembaca berkali-kali menghela napas panjang.
Recommended :)